Ayah dan kata cintanya yang dingin
Ayah tidak banyak bicara. Cintanya tidak pernah ku dengar dalam
bentuk kata-kata. Tangannya kasar ketika kusalami. Wajahnya berminyak
ketika aku berusaha mencium pipinya. Cinta ayah begitu dingin, tidak
berbahasa.
Aku tidak pernah mendengar ayah bertanya tentang perasaanku Ayah diam saja bagai
tidak peduli. Ayah yang tidak pernah menghubungi lebih dulu. Ayah yang
entah bagaimana ibu bisa jatuh cinta kepadanya. Aku tidak mengerti.
Ayah memang tidak pernah membacakan dongeng setiap aku ingin tidur seperti ibu tapi tanpa aku ketahui saat ayah lelah bekerja seharian beliau akan menyempatkan diri untu melihat anak perempuan nya yang terlelap kemudian ayah akan bertanya kepada ibu bagaimana perkembangan ku , apa saja yang aku lakukan seharian .
Mungkin disaat aku sakit ayah akan marah dan berkata " sudah dibilang jangan jajan sembarangan " tetapi apakah kita pernah berfikir bahwa saat itu ayah benar - benar sedang khawatir .
Kemudian di saat aku beranjak remaja ayah mulai semakin bawel dan otoriter , dan aku mulai berontak untuk dapat jam malam , saat ayah mengizinkan kita keluar malam kita justru ingin jam malam di perpanjang .tahukah kalian bahwa ayah sedang duduk di ruang tamu menanti anak perempuan nya pulang , ketika teman laki-laki ku datang untuk meminta ku kepda ayah , di saat itu ayah sangat khawatir karena takut lelaki itu bukan pendamping yang baik ,tapi ketika hari dimana aku akan lepas dari ayah , ayah tersenyum memeluk ku dan berkata " semoga kebahagiaan selalu menyertai putri ayah " aku menangis dipelukan ayah dan setelah itu ayah akan mengusap air mata ku beliau tersenyum dan pergi belakang , apa kita tahu apa yang ayah lakukan di belakang ?
ayah menangis , menangis bahagia karena akhirnya tugas beliau selesai untuk menjaga putri tercinta nya dan beliau selalu berdoa ya allah bahagiakan lah putri ku bersama pasangan hidup nya , ayah memang tak tersentuh meski begitu ayah tetap pria terbaik dan terhebat .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar